Kemenag Bantu 11 Tenda Ruang Belajar Sementara MTsN 1 Mataram

By Admin

nusakini.com--Tim Tanggap Darurat Gempa NTB Kemenag Pusat secara bergelombong terus mengelontorkan bantuan di sejumlah daerah terdampak gempa di Pulau Lombok, Provinsi NTB. 

Bantuan digelontorkan menyasar mulai dari pemberian tali asih kepada keluarga besar ASN Kemenag korban gempa, rumah ibadah, fasilitas pendidikan, hingga kebutuhan bagi korban gempa di tenda-tenda pengungsian. 

Sehari usai menyerahkan bantuan di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur, Senin (27/08), tim tanggap darurat gempa NTB Kemenag pusat dipimpin Kepala Biro Umum Setjen Kemenag, Syafrizal dan rombongan meninjau sejumlah fasilitas pendidikan madrasah di Kota Mataram. 

MTsN 1 Mataram yang berada di Jalan Pembangunan Kota Mataram mendapat perhatian serius dari tim tanggap darurat Kemenag pusat. Hasil peninjauan pada Senin siang, bangunan madrasah dengan tiga lantai itu tampak rusak parah terdampak gempa berkekutan 7 SR pada tanggal 5 dan 19 Agustus 2018. 

Rombongan disambut Kepala Madrasah Hj Rusniah bersama jajaran pengurus MTsN 1 Kota Mataram. Turut mendampingi Karo Umum Kemenag, Kepala Kanwil Kemenag NTB berserta jajaran. 

Kepada tim tanggap darurat Kemenag Pusat, Rusniah menyatakan berdasarkan audit forensik Kementerian PUPR dari 26 ruang kelas di MTsN 1 Kota Mataram, hanya enam ruangan yang layak digunakan untuk aktivitas belajar mengajar.  

Sebanyak 20 ruang kelas lainnya tidak layak digunakan dan membahayakan bagi keselamatan para murid dan guru. Setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp1,9 miliar untuk melakukan recovery bangunan madrasah. 

Pantauan di Madrasah yang kaya akan prestasi tingkat provinsi dan nasional tersebut, nyaris seluruh bangunan rusak parah terutama di lantai II dan III. Di depan madrasah tampak terpasang garis polisi sebagai tanda bahaya kepada para siswa untuk tidak berdiri dengan radius sekitar 2 meter dari dinding sekolah. 

Para siswa pun hanya berkumpul di depan madrasah tepatnya di tratoar dekat pagar sekolah sembari berharap aktivitas belajar mengajar berjalan seperti sedia kala. 

Usai mendengar kebutuhan mendesak dari pihak sekolah, akhirnya Kemenag menyepakati untuk membantu sebanyak 11 tenda sebagai ruang belajar sementara yang akan didirikan di halaman utama MTsN 1 Kota Mataram. 

"Insyaallah dalam waktu dekat atau paling lambat satu minggu bantuan tenda sebagai ruang belajar sementara akan kami kirimkan dan sampai ke lokasi. Mudah-mudahan bantuan ini dapat melecut kembali semangat belajar para siswa," kata Syafrizal kepada Hj Rusniah. 

Ia menambahkan, tenda untuk ruang belajar sementara yang berasal dari bantuan keluarga besar ASN Kemenag se Indonesia itu berukuran 8x16 meter.dengan harga per unit Rp7.050.000 x 11. Jadi total bantuan untuk tenda ruang belajar sementara kepad MTsN 1 Mataram Rp.77.550.000,- 

Setelah sepakat untuk memberikan bantuan tenda, tim tanggap darurat Kemenag pusat melanjutkan misi ke kampus I dan II UIN Mataram. Dikampus I UIN Mataram kerusakan parah ditemui pada bangunan Auditorium yang juga tidak layak untuk digunakan. Di dinding pintu masuk auditorium tertera peringatan tertulis di stiker merah menandakan bangunan berbahaya dan dilarang masuk. 

Sementara di Kampus II UIN Mataram, Gedung B dan Gedung Pascasarjana juga mengalami kerusakan parah dan harus dilakukan recovery total. Gedung B yang berada di bagian belakang kampus tampak miring akibat digunjang gempa dasyat berturut-turut pada 5 Agustus dan 19 Agustus 2018. 

Rektor UIN Mataram Mutawali, mengatakan pihaknya sudah mengirimkan proposal bantuan ke Kemenag Pusat terkait kerusakan di sejumlah bangunan di UIN Mataram.(p/ab)